Minggu, 24 Juni 2012

MENYUMBANG SERIBU UNTUK MENGEMBANGKAN PAUD YANG BERMUTU

Berbagai upaya terus dilakukan oleh TPK untuk memperjuangkan keberlangsungan PAUD yang sudah dirintisnya setelah berakhirnya dukungan pendanaan dari Pemerintah melalui program PPAUD yang sudah berlangsung selama 3 tahun. Tidak terkecuali bagi TPK Mutiara Kasih dan TPK Harapan Kita di desa Gembuk Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Penggalian gagasan inovatif demi untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan lembaga layanan PPAUD di desa Gembuk tersebut pada awalnya dimotori oleh Pak Syamsuri. Beliau adalah Ketua TPK Mutiara Kasih yang sekaligus sebagai salah satu tokoh motor penggerak pembangunan yang menjadi asset Desa Gembuk.

Dengan melihat kenyataan kondisi keuangan TPK Mutiara Kasih yang belum memadai sehingga dikhawatirkan akan mengancam kerlangsungannya, maka Pak Syamsuri mulai mencoba membaca berbagai potensi yang ada di desanya. Pak Syamsuri kemudian memunculkan gagasan untuk menggali swadaya masyarakat melalui sumbangan rutin kepada seluruh KK yang ada di desa Gembuk sebesar Rp. 1000,-. Pak Syamsuri menyadari bahwa nilai uang sebesar Rp.1000,- tersebut bagi keluarga dan masyarakat pedesaaan masih merupakan nilai yang cukup berarti, sehingga agar gagasannya bisa direalisasikan maka beliau harus mengatur strategi dengan mengajak rekan seperjuangannya yaitu Pak Imam Mawardi yang juga menjabat sebagai Ketua TPK Harapan Kita desa Gembuk.  Pak Imam Mawardi dengan semagat menyambut gagasan Pak Syamsuri. Dan singkat cerita beliau berdua sepakat akan membawa gagasan tersebut dalam musyawarah desa yang sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan pihak Kepala Desa Gembuk.

KETUA TPK MUTIARA KASIH
Berbagai unsur keterwakilan masyarakat ikut diundang dalam musyawarah desa untuk membicarakan dan membuat kesepakatan (komitmen) bersama terhadap gagasan untuk menarik Rp.1000,- per bulan guna mendukung keberlanjutan program PPAUD di desa Gembuk.  Dalam proses musyawarah desa tersebut, Pak Syamsuri yang dibantu oleh Pak Imam Mawardi menyampaikan gagasannya kepada seluruh peserta yang hadir. Kemudian Pihak Kepala Desa Gembuk memberikan arahan dan berbagai pertimbangan untuk ditanggapi langsung oleh peserta musyawara desa. Dan setelah melalui proses diskusi dan berbagai tanggapan pro-kontra, maka pada akhirnya  alhamdulillah diluar perkiraan ternyata gagasan tersebut mendapat tanggapan positif oleh seluruh peserta musyawarah desa yang hadir pada saat itu dan langsung disepakati. Kemudian atas usul dan masukan dari Kepala Desa Gembuk demi untuk menjamin berjalannya kesepakatan tersebut secara tertib dan rutin, maka disarankan mekanisme pengumpulan (penarikan) sumbangan tersebut supaya dibayarkan bersamaan waktunya dengan pembayaran biaya listrik yang selama ini dikelola oleh Pihak Desa, yang selanjutnya langsung akan diserahkan kepada masing-masing TPK.

Lebih lanjut  Pak Syamsuri menjelaskan “bahwa sebetulnya masyarakat di pedesaan seperti di desa Gembuk terbilang masih cukup kuat rasa kebersamaan dan gotong royongnya, sehingga meskipun kondisi warganya sebagian besar masih termasuk kategori miskin, namun mereka masih tetap bisa dan mau berpartisipasi untuk mendukung kepentingan pembangunan desanya”. Ketika ditanyakan berapa uang yang terkumpul setiap bulannya dari sumbangan warga tersebut? Beliau menyatakan “memang secara nilai total uang yang terkumpul belum seberapa. Pak Syamsuri lalu menjelaskan dengan memberikan contoh di TPK Mutiara Kasih yang menjadi tanggungjawabnya. Jumlah KK di Dusun Mando di wilayah layanan PAUD Mutiara Kasih sebanyak 97 KK. Jadi setiap bulannya TPK Mutiara Kasih mendapatkan sumbangan dana dari warga Dusun Mando sebesar Rp.97.000,- belum dari dusun lain yang masuk area layanan TPK Mutiara Kasih. Sementara itu untuk jumlah KK di dusun Krajan ada 100 KK. Menurutnya bahwa ini merupakan langkah awal saja dan nantinya TPK akan terus menggali segala potensi yang ada yang memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam menunjang kelestarian PAUD di desanya. Ditanya lebih lanjut tentang berapa jumlah KK di desa Gembuk, Beliau menjawab ada 750 KK. Jadi setiap bulan ada penerimaan dari sumbangan masyarakat untuk PAUD sebesar Rp.750.000,- dan sebenarnya uang Rp.1.000,- adalah sumbangan minimalnya, sehingga diperbolehkan masyarakat untuk menyumbang lebih dari Rp.1.000,- jelasnya lebih lanjut..  Pak Syamsuri menegaskan bahwa TPK dan pihak desa  tidak boleh menyerah dan menggantungkan nasib PAUD hanya dari satu sumber saja. Sambil sedikit bergurau Pak syamsuri menyatakan “ Ayam saja hanya bermodalkan cakarnya, ternyata mereka mampu bertahan hidup dan bahkan bisa menghidupi anak-anaknya, apalagi manusia yang diberikan banyak kelebihan oleh Tuhan mosok akan kalah dengan ayam Pak. Yang pasti dukungan operasional dan pembinaan dari pihak desa untuk menunjang keberadaan PAUD di desa Gembuk secara berkala juga sudah ada, meski nilainya juga masih kecil. Diharapkan nantinya akan ada peningkatan dari tahun ke tahun sesuai kemampuan desa. 

Sambil berjalan mengakhiri perbincangannya, Pak Syamsuri menegaskan bahwa sebetulnya Tinggal kuncinya tergantung kepada niat dan kemauan manusianya”. Jadi kesimpulannya Kita optimis dan terus berikhtiar bahwa TPK dan pihak desa pasti bisa menjaga keberlanjutan PAUD yang sudah dirintisnya dengan dukungan seluruh warga sedesa Gembuk maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan. 

(Nara Sumber : Pak Syamsuri – Ketua TPK Mutiara Kasih - Desa Gembuk )

2 komentar:

Tim Fasilitator Masyarakat mengatakan...

jianto_jj@yahoo.co.id
Terimaksih mas haris masukan best parktis nya , pada tahun 2011 ide tersebut sudah pernah kami sosialisasikan kepada beberapa TPK dan aparat desa di Sumbawa termasuk juga kepada teman2 TFM di sumbawa, dan saya juga meberikan masukan kepada aparat desa maupun TPK apabila kegiatan tersebut berhasil di laksanakan maka uang yang terkumpul dari hasil kontribusi masyarakat melalui penambahan pembayaran biaya listrik sebulan seribu rupiah bisa dibagi kepda jumlah lembaga paud formal dan non formal yang ada ddi desa yang bersangkutan agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial di tingkat lembaga paud formal dan non formal , TETAPI ide saya tersebut tidak berjalan. sehingga saya mengambil kesimpulan pada saat itu bahwa " lain lubuk lain belalang lain pula ikannya " he he he, mungkin ide dan kegiatan yang baik dan berhasil di laksanakan di kabupaten pacitan akan saya coba lagi untuk sosialisasikan kembali .

Tim Fasilitator Masyarakat mengatakan...

Terimakasih tanggapannya, semoga tetap menginspirasi TPK dAn kita semua. Salam PAUD

Pingin Tahu Tentang Program PPAUD ? Segera Hubungi Kami !!!

Pingin Tahu Tentang Program PPAUD ? Segera Hubungi Kami !!!
Powered By Blogger